Suatu hari, ada sebuah air kecil yang bernama Airi. Ia baru terbangun dari tidurnya, ia tidur di daun di sebatang bunga.
"Hoaaam ... hari yang cerah!" Air terbangun. Ia menguap dan lekas bergegas menuju ibunya.
"Ibu!
Ayo, kita akan berjalan-jalan, iya kan?" Airi membangunkan ibunya, ya,
kemarin ibu Airi berjanji kalau besok mereka akan
berjalan-jalan.
Akhirnya
merekapun segera turun dari bunga. Mereka berjalan-jalan di sebuah
taman yang indah. Airi meminta izin kepada ibunya, ia ingin menemui
teman lamanya. Sebuah bunga mawar, namanya Mawaru. Ibunya
mengizinkannya.
Airi berlari menuju Mawaru, di tengah-tengah perjalanan, ia ceroboh. BRESS! Ia menabrak sebuah api.
"Maaf ya, api. Tunggu... Hahahaha!" Airi tertawa terbahak-bahak, ia melihat sebagian tubuh api hilang.
Api sedih, ia akhirnya meninggalkan Airi.
Setelah bermain dengan Mawaru, Airi dan ibunya pulang. Akan tetapi, ibu Airi lebih memilih pulang lewat tanah.
"Ibu, aku merasa tidak enak! Kita belum pernah melewati jalan ini sebelumnya," Airi tampak agak ketakutan.
"Iya nak, Ibu juga merasa agak bingung." Ibunya membalasnya.
Saat
mereka sampai, mereka merasa berada di kumpulan air lainnya yang sangat
banyak. Ternyata, mereka sampai di bak mandi milik seorang manusia.
Tidak
lama kemudian, mereka diambil oleh manusia menggunakan gayung. Mereka
lalu 'dimandikan' dengan air yang lain, mereka di mandikan di sebuah
baskom yang besar. Setelah 'mandi', mereka merasa agak panas. Tiba-tiba
manusia itu mengangkat mereka lagi, dan manusia itu menaruh mereka di
sebuah kotak.
Manusia itu memasukkan Airi & Ibunya kedalam freezer. Beberapa menit kemudian, mereka membeku, menjadi es batu.
Beberapa
jam setelahnya, manusia mengangkat kotak itu dan menyimpannya di
lantai, manusia itu meninggalkan Airi dan ibunya, dan para air begitu
saja, tiba-tiba, api dan angin datang.
"Api, angin! Tolong
selamatkan kami, para air! Kami telah membeku dan menjadi es!" Airi
berteriak sangat--sangat--sangat kencang.
Angin menurunkan
seluruh air itu ke lantai, keluar dari kotak itu. Api melelehkan
seluruh air. Lalu, api, angin & para air berjalan bersama, keluar
dari rumah milik manusia. Api menghanguskan pintu rumah manusia,
arang-arangnya ditiup oleh angin. Merekapun keluar bersama-sama.
Dalam perjalanan pulang, Airi bercakap-cakap dengan api & angin.
"Terimakasih
ya, air, angin. Tunggu... kau kan api tadi siang kan?, Maaf ya. Aku
sudah menghinamu," Airi meminta maaf kepada api.
"Tidak apa-apa. Oh ya, perkenalkan, aku Apia. Temanku, Anginu" jawab Apia.
"Senang bertemu denganmu," kata Anginu.
Setelah
lama berjalan, akhirnya mereka sampai rumah masing-masing. Ah! Leganya
..., dan Airi, Apia & Anginu menjadi sahabat sejati sejak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar